BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Sosial Budaya Dasar atau yang kita kenal adalah sebagai pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan
yakni:
1. Apa sajakah proses alternatif model pembelajaran ISBD?
2. Apa sajakah proses
pembelajaran berbasis mortofolio?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai melalui
penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan beberapa
alternatif model pembelajaran ISBD.
2. Menjelaskan proses pembelajaran
berbasis portofolio.
BAB II
PENDAHULUAN ISBD
A. Alternatif Model
Pembelajaran ISBD
Ada beberapa alternatif model pembelajaran ISBD
1.
Pengertian
ISBD
Bila pendekatan multidisiplin atau
interdisipliner digunakan dalam ISBD, maka
metode ceramah tidak bisa lagi mendominasi
aktivitas perkuliahan, karna itu multimetode harus digunakan secara bervariasi
sesuai dengan kebutuhan interaksi kelas. Ceramahnya, tanya jawab, dan diskusi
tentu saja masih dipandang penting terutama untuk memberikan penjelasan
dasas-dasar ilmiah serta
materi esensial yang menjadi basic concept masalah yang akan dibahas, akan
tetapi model pembelajaran problem solving, inquiry, klasifikasi nilai, science
technology and society, social action model, serta portofolio based learnng
sangat diperlukan untuk mengembangkan empat plar pendidikan yang dikemukakan
UNESCO
Beberapa model pembelajaran yang disebutkan
terakhir, sangat membutuhkan keterampilan mahasiswa untuk menguasai teknik
pemecahan masalah. Masalah sendiri dapat diartikan setiap kesulitan yang
merintangi atau belum ada jawabannya secara pasti dan membutuhkan pemecahannya
apabila manusia ingin maju dan berkembang terus. Tentu pengertian itu berbeda
denagn persoalan yang bisa diartikan sebagai suatu masalah yang sudah ada
jawabannya. Dalam ISBD sebaiknya yang dipecahkan itu bukan persoalan , akan tetapi
masalah.
John dewey dalam bukunya, How We
Think (1910), mengemukakan langkah pemecahan masalah sebagai berikut : (a) A
feeling of perplexy; (b) The definiton of the problem; (c) Sugesting an testing
hypotheses; (d) Development of the best solution by reasoning and (e) Testing
of the conclution followed by consideration of necessary. Kalau disederhanakan
sama dengan langkah-langkah kegiatan ilmiah, yaitu mulai : (a) Merasakan adanya
masalah; (b) Merumuskan masalah; (c) Menetapkan hipotesis atau membuat pertanyaan-pertanyaan
penelitian untuk memecahkan masalah; (d) menetapkan sumber data yang akan
dijadikan objek penelitian; (e) Membuat instrumen untuk melakukan penelitian,
(f) Melakukan pengumpulan data; (g) Melakukan klasifikasi dan analisis data;
(h) Menguji hipotesis atau pembahasan hasil penelitian; (i) Rekomendasi.
Model pemecahan masalah dari John
Dewey ini mendasari model-model pembelajaran lain yang yang melibatkan
mahasiswa untuk melakukan penyelidikan,
seperti Model Klarifikasi Nilai dari Louis Rath (1977), Model Kegiatan
Sosial dari Fred Newmann (1977), sciences technology and society dari Peter
Rubba (1982). Perkembangan Moral Kognitif dari Lawrence Kohlberg (1984), dan
beberapa model pembelajaran yang sekarang ini digunakan untuk mengaplikasikan
kurikulum berbasis kompetensi seperti Model Pembelajaran Portofolio dan Model
Pembelajaran Kontekstual.
B. Proses Pembelajaran
Berbasis Portofolio
1. Pengertian
Istilah portofolio berasal dari kata kerja ‘potare’ berarti membawa dan
kata benda bahasa latin ‘foglio’, yang berarti lembaran atau ‘kertas kerja’.
Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan profesional.
Dalam konteks
pendidikan, pengertian portofolio menurut D. Budimansyah (2002, h.1-2) Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu
wujud benda fisik, sebagai suatu kegiatan sosial pedadogis, maupun sebagai
adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundel, yakni dokumentasi
hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan seperti bundelan hasil hasil
pre-test, tugas, post test, dll. Sedangkan sebagai model pembelajaran Boediono
(2001) mengatakan bahwa portofolio adalah inovasi pembelajaran yang dirancang
untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman
belajar praktik-empirik. Sedangkan menurut U. Syarifudin (2002, hlm. 31)
mengatakan bahwa portofolio adalah
tampilan tampilan visual dan audio yang disusun secara sistematis melukiskan
proses berpikir yang didukung oleh seluruh data yang relevan sehungga
melukiskan pengalaman belajar terpadu yang dialami sebagai suatu kesatuan
mahasiswa di dalam kelas. Dengan demikian model pembelajaran portofolio adalah
pembelajaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif dan kooperatif mulai dari
menentukan masalah secara demokratis, mengumpulkan data, menentukan solusi
permasalahan sehingga dia mampu menilai, dan memengaruhi kebijakan umum dari
hasil temuannya.
2.
langkah langkah pembelajaran
Budimansyah (2002: 14) menetapkan ada lima langkah pembelajaran portofolio
yang meliputi sebagai berikut:
a.
Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap
ini mahasiswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok
mendiskusikan tujuan dan mencari masalah yang terjadi pada lingkungan terdekat,
misalnya masalah yang ada dalam keluarga, sampai dengan masalah lingkungan
terjauh, misalnya masalah-masalah yang menyangkut hubungan antarbangsa. Dalam
mencari masalah ini, tentunya tidak boleh lepas dari tema atau pokok bahasan
yang akan kaji. Dalam kegiatan ini mahasiswa diminta untuk menjawab hal-hal
sebagai berikut:
a)
Apakah masalah ini merupakan masalah penting bagi
masyarakat?
b)
Lembaga manakah yang bertanggung jawab untuk mengatasi
masalah tersebut?
c)
Kebijakan apakah yang telah diambil oleh lembaga
tersebut untuk mengatasi masalah tersebut?
d)
Apakah keuntungan dan kerugian dari kebijakan
tersebut?
e)
Apakah kebijakan tersebut dapat diperbaiki?
f)
Adakah silang pendapat terhadap kebijakan tersebut di
masyarakat?
g)
Dimanakah kalian akan mendapat informasi lebih banyak
tentang masalah tersebut?
h)
Adakah masalah lain di masyarakat yang berguna untuk
dikaji oleh kelompok lain?
b.
Memilih masalah untuk kajian kelas
Memilih
Masalah untuk Kajian Kelas Berdasarkan perolehan hasil wawancara dan temuan
informasi tersebut, kelompok kecil supaya membuat daftar masalah, yag
selanjutnya secara demokratis kelompok ini supaya menentukan masalah yang akan
dikaji.
c.
Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan
dikaji oleh kelas
Mengumpulkan
Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas Pada langkah ini,
masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi serta
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang akan banyak memberikan banyak
informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji. Setelah menentukan
sumber-sumber informasi, kelompok membagi ke dalam tim-tim peneliti , yang tiap
tim peneliti hendaknya mengumpulkan informasi dari salah satu sumber yang telah
diidentifikasi. Informasi yang telah dikumpulkan disusun secara sistematis
berdasarkan sub-sub kajian mulai dari latar belakang terjadinya masalah
(faktor-faktor, penyebab) pandangan individu atau masyarakat terhadap masalah
tersebut, dasar yuridis, historis, sosiologis, ekonomis, dan kultural masalah
tersebut. Kebijakan publik yang berhubungan dengan masalah tersebut, serta
faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penyelesaian masalah, pada suatu
bundel dokumentasi yang disebut bundel portofolio.
d.
Mengembangkan portofolio kelas
Pada sesi
ini, mahasiswa dikelompokan menjadi 4 kelompok,
(1). Kelompok yang akan menjelaskan
masalah.
(2). Kelompok yang mengkaji berbagai
kebijakan alternatif untuk memecahkan masalah.
(3).
Kelompok yang akan mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah
(4). Kelompok yang mengusulkan
rencana tindakan.
Portofolio
kelas yang dikembangkan meliputi dua seksi, yaitu: (1). Seksi penayangan, yaitu
portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan persentasi kelas pada saat show
case, dan (2). Seksi dokumentasi, yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah
map jepit, yang berisi data dan informasi lengkap setiap kelompok portofolio.
e.
Kriteria penilaian portofolio
Kriteria
penilaian portofolio meliputi:
(1). Kelengkapan, meliputi kesesuaian
dengan tugas kelompok masing-masing;
(2). Kejelasan, meliputi
sistematika, penggunaan bahasa yang tepat dan dimengerti, argumen yang
ditampilkan;
(3). Informasi, meliputi keakuratan
informasi, dukungan fakta, dan hubungan informasi dengan masalah yang dikaji;
(4). Dukungan meliputi contoh aktual
yang mendukung masalah atau pemecahan masalah, serta penjelasan yang mendalam
secara interdisipliner;
(5). Data grafis, meliputi hubungan
data grafis dengan masalah atau bagiannya, apakah lebih menjelaskan informasi
sehingga orang lainlebih memahami masalah yang dikaji;
(6). Dokumentasi, meliputi keragaman
dan keakuratan sumber dokumenter, teknis pendokumentasian, teknis pengutipan,
hubungan dokumentasi dengan masalah;
(7). Argumentasi, meliputi argumentasi nasional,
argumentasi ilmiah ilmu-ilmu sosial dan budaya, arguemntasi nilai moral dan
hukum.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di dalam alternatif model pembelajaran ISBD, metode ceramah
tidak bisa lagi mendominasi aktivitas perkuliahan karena itu multimetode harus
digunakan secara bervariasi. Dari beberapa model pembelajaran yang sekarang ini
digunakan untuk mengaplikasikan kurikulum berbasis kompetensi seperti model
pembelajaran Portofolio dan Model Pembelajaran Kontekstual.
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan pembelajaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif dan kooperatif mulai dari menentukan masalah secara demokratis,mengumpulkan data, mengoleksi data, menampilkan data, menentukan solusi permasalahan sehingga dia mampu menilai, dan memengaruhi kebijakan umum dari hasil temuannya.
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan pembelajaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif dan kooperatif mulai dari menentukan masalah secara demokratis,mengumpulkan data, mengoleksi data, menampilkan data, menentukan solusi permasalahan sehingga dia mampu menilai, dan memengaruhi kebijakan umum dari hasil temuannya.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah
ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Ilmu Sosial
Budaya Dasar serta Beberapa Alternatif Model Pembelajaran ISBD dan Proses
Pembelajaran Berbasis Portofolio. Lebih jauhnya kami berharap dengan memahami
materi ini kita dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Dasim Budimansyah, 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian portofolio,
Genesindo Bandung.
Ahmadi, Abu.
1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Why you shouldnt play casino games at the end of the year
BalasHapusand if it doesn't feel right 제주 출장샵 then you will go 남양주 출장안마 to a gambling club, they will give 인천광역 출장샵 you 포항 출장마사지 a free card to 남양주 출장마사지 try out. They will offer